Belajar Lewat Reuni

Sabtu, 22 Maret yang lalu, saya menyempatkan diri untuk menghadiri reuni di almamater saya Fakultas Sastra UNPAD. Sebenarnya acara itu bentrok dengan acara pertemuan komunitas homeschooling. Saya memilih pergi ke acara reuni, karena moment itu memang langka dan tak mungkin terulang dalam waktu satu atau dua tahun ke depan. Sekalian bersilaturahim dengan teman-teman lama, saya juga berharap bisa menghadirkan suasana berbeda pada puteri saya. Supaya dia juga belajar hal baru dari acara itu.


Sepanjang acara berlangsung saya terus memperhatikan respon anak saya. Sampai sekarang dia tidak saya masukkan ke taman kanak-kanak yang biasa ramai. Sempat khawatir juga, kalau-kalau dia tidak nyaman di tempat yang dipenuhi banyak orang seperti itu. Tapi syukurlah, ternyata dia bisa beradaptasi. Penampilan beberapa kesenian tradisional Sunda, Jepang, dan Jerman dia tonton dengan takjub. Malah, dia sempat berfoto dengan gadis berpakaian tradisional Jepang, melihat-lihat boneka matryoshka khas Rusia yang sebelumnya hanya bisa dia lihat di buku. Saya juga kenalkan dia dengan teman dan dosen saya, sekaligus mempraktekkan langsung kegiatan bersosialisasi.

Acara terganggu oleh hujan lebat, tapi anak saya bisa bertahan sampai akhirnya hujan reda dan kami pulang. Sebelum keluar dari area kampus, saya mengajak dia berjalan-jalan melihat ruangan tempat saya dulu biasa kuliah. Saya tidak tahu apa yang ada di pikirannya, tapi saya yakin pasti dia belajar sesuatu di sana.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel