Pengertian belajar

Banyak orang yang beranggapan bahwa yang dimaksud belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada lagi yang secara khusus mengartikan belajar adalah menyerap pengetahuan. Ini berarti bahwa belajar mesti mengumpulkan fakta-fakta sebanyak-banyaknya. Jika konsep ini dipakai orang, maka orang tersebut perlu dipertanyakan, apakah dengan belajar semacam itu orang menjadi tumbuh dan berkembang? Terkadang belajar dimaknai dengan latihan semata seperti yang tampak pada latihan menulis dan membaca. Biasanya, orang yang memiliki paradigma semacam ini, akan merasa puas manakala anak-anak mereka telah mampu menulis dan membaca walaupun prestasi yang dicapai itu kosong dari arti, hakikat dan tujuan dari belajar. Tidak sedikit para pakar yang memformulasikan definisi belajar dengan perspektif yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat tentang arti belajar itu disebabkan karena adanya kenyataan bahwa perbuatan belajar itu sendiri bermacam-macam. Banyak jenis kegiatan yang oleh mereka dapat disepakati sebagai perbuatan belajar misalnya, menirukan ucapan kalimat, mengumpulkan pembendaharan kata, fakta, menghafal, menghitung, dan seterusnya. Namun demikian, jenis tadi adalah pengertian belajar perspektif tradisional. Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan (kognitif, afektif, psikomotor) manusia yang bukan disebabkan oleh pertumbuhan fisiologis atau proses kematangan.6 Perubahan tingkah laku atau pengalaman itu berkat adanya pengalaman dan latihan.7 James O. Wittaker, sebagaimana dikutip oleh Wasty Soemanto mengatakan bahwa learning may be defined as the process by which behavior originates or is altered through training or experience. Belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.8 Tabrani Rusyan dkk., mengatakan belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Hal ini berbeda dengan pengertian lama tentang belajar.9 Perubahan yang terjadi pada individu bisa berupa penambahan informasi, pengembangan atau peningkatan pengertian, penerimaan sikap-sikap baru,  perolehan penghargaan baru, pengerjaan sesuatu dengan mempergunakan apa yang telah dipelajari. 
Nana Sudjana mengatakan bahwa belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, serta perubahan lainnya. Bertolak dari beberapa definisi di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Itu artinya bahwa dalam belajar terdapat tingkah laku yang mengalami perubahan sebagai akibat dari interaksi dan pengalaman serta latihan, dan karena itu, perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan oleh latihan dan pengalaman tidak digolongkan sebagai belajar. Pun, belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Keberhasilan yang dicapai peserta didik dalam belajar hendaknya dapat dibuktikan di sekolah yang dilakukan melalui penilaian. Penilaian bertujuan untuk memberikan umpan balik bagi perencanaan, pelaksanaan dan pengajaran sehingga mereka mengetahui kemajuan belajarnya. Mengenai prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah pada umumnya dilukiskan pada buku raport yang berupa nilainilai atau angka.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel