Mainan Baru dari Limbah Pohon (Bagian 1)
Thursday, 25 October 2007
Anda pasti pernah melihat fenomena ini: pohon yang telah dipangkas dibiarkan menumpuk di pojok halaman atau di buang ke tempat yang jauh lalu dibakar setelah kering. Bahkan tukang sampah pun tak mau membawanya karena bisa membuat truk menjadi cepat penuh. Tapi sungguhkah 'limbah' pohon ini sama sekali tak berguna?
Pagi sekitar jam 9 tetangga saya terlihat mengangkut tumpukan ranting dan batang pohon yang baru pangkas untuk dibuang di pinggiran kolam. Tiba-tiba saja terlintas dalam pikiran saya untuk meminta sebagian ranting-ranting itu untuk bahan belajar anak-anak. Sudah lama saya ingin mengajak anak-anak bermain dengan bahan-bahan alam. Sayangnya di perkotaan memang sangat sulit memperoleh bahan-bahan itu, walau hanya sebatang ranting pohon. Bersyukur sekali hari ini ada tetangga yang memangkas pohon di depan rumahnya dan membuang limbahnya.
Sedikit kreativitas sesungguhnya bisa membuat limbah pohon menjadi asyik sebagai mainan anak-anak. Malah anak-anak juga terlihat menikmati proses pembuatannya dengan melibatkan mereka dalam beberapa pekerjaan, seperti menguliti batang pohon serta membersihkan sampah-sampah setelah pekerjaan selesai.
Saya akan menampilkan beberapa mainan yang bisa kita buat dari bahan limbah pohon ini dalam 4 seri tulisan, yaitu kelereng luncur, "pohon" gelas, hutan, peternakan, dll. Inilah yang pertama.
Kelereng Luncur
"Pohon" Gelas
Semoga menjadi inspirasi bagi Anda.